detail

Acara Groundbreaking yang dilaksanakan di Kec.Pomalaa dihadiri langsung oleh Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei, SH.,MH, Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi Bapak Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A beserta rombongan, Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH, CEO/President Director PT. Vale Indonesia Ibu Febriany Eddy, President Vale S.A Mr Eduardo Bartolomeo, Huayou Zhejiang Cobalt Grup Chairman chen, Wakil Ketua DPRD Prov, Forkopimda Sultra, Ketua DPRD Kolaka, Wakil Ketua DPRD Kolaka, Kajari Kab.Kolaka, Kapolres Kolaka, Kepala OPD Kab.Kolaka, Lurah,  dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan Bupati Kolaka mengungkapkan, "Didalam 50 tahun lebih penantian kita terhadap PT. Vale ini bisa membangun smelter Alhamdulillah hari ini bisa terwujud, dan InsyaAllah hari ini akan disaksikan langsung oleh bapak Menko. 

Selanjutnya saya atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Kab.Kolaka menyampaikan selamat datang kepada bapak Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI. Bapak. Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. ini sangat luar biasa kita bisa hadir dan sudah lama kita menantikan sepanjang untuk melihat, karena kalau kita bicara Nikel yang sesungguhnya, itu di kab.kolaka awalnya. Saya kira kita semua paham bahwa memang kumpulan biji nikel pertama ada di kolaka ini, yang dahulu sebelum indonesia merdeka dikelola oleh PT. Verto kemudian dalam pengalihannya diambil oleh PT. Aneka Tambang dan salah satu saksinya adalah Gubernur Sulawesi Tenggara. 

Olehnya itu dalam penantian kita hari ini bisa terwujud dan Insya Allah kita semua bisa berdoa bahwa semoga apa yang kita lakukan hari ini, mendapat ridho dari Allah SWT, sehingga betul-betul hari ini kalau hari ini kita Groundbreaking tapi saya berharap ini tidak menunggu lama dan ini hari kita peletakan dan tinggal pelaksanaanya dan bisa dipercepat perizinannya dan lain-lain yang terkait dengan rencana pembangunan ini.

Dan kalau ini bisa dibantu secepatnya saya kira semua ini para pemegang-pemegang usaha sudah bisa segera akan membangun pembangunan ini.