PELETAKAN BATU PERTAMA PENGENTASAN PERMUKIMAN KUMUH TERPADU (DAK INTEGRASI 2023) DIKAWASAN ANAIWOI KAMPUNG BAJO KAB.KOLAKA
Bupati Kolaka H. Ahmad Safei, SH., MH menghadiri Peletakan Batu Pertama Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK Integrasi 2023) di Kawasan Anaiwoi Kampung Bajo, Kamis (05/01/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kolaka H. Muh. Jayadin, SE., ME, anggota DPRD Kab. Kolaka, Forkopimda atau yang mewakili, Sekda Kab. Kolaka Drs.H. Poitu Murtopo, M.Si, para asisten dan Kepala SKPD lingkup Pemda Kab. Kolaka, Camat Tanggetada, Pimpinan BUMN dan BUMD, Ketua Baznas Kab. Kolaka, tokoh masyarakat, tokoh adat serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Kolaka menyampaikan bahwa, sejalan dengan komitmen pemerintah pusat, pemerintah daerah Kabupaten Kolaka sangat antusias untuk menuntaskan permukiman kumuh yang ada. Hal ini di buktikan dengan berhasilnya Kabupaten Kolaka memperoleh program pengentasan permukiman kumuh perkotaan (KOTAKU) skala kawasan kolakaasi, sea tahap I tahun anggaran 2021-2022.
Dan di tahun anggaran 2023 Kab. Kolaka kembali berhasil mendapatkan program pengentasan permukiman kumuh terpadu (DAK Intergrasi ) kawasan anaiwoi kampung bajo tahun anggaran 2023, yang secara nasional hanya di peroleh 13 kabupaten/kota se Indonesia.
Pemilihan kawasan anaiwoi kampung bajo ini tentunya bukan tidak beralasan tetapi di pengaruhi beberapa faktor antara lain jarak yang tidak jauh dari bandara sangia nibandera, kampus II usn, rencana pembangunan kebun raya kolaka, area perkebunan sawit PT. Djl dan PT madinra inti sawit, proyek strategis nasional PT. Vale dan PT. Antam. Selain itu, potensi perikanan laut sebesar 6 ton/bulan, menjadikan kawasan ini sangat layak untuk menjadi prioritas penanganan pengentasan kawasan kumuh terpadu dan sebagai destinasi wisata kuliner.
Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah kabupaten menyadari sepenuhnya perlu komitmen bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk dapat mewujudkan rencana kawasan anaiwoi kampung bajo yang sebelumnya masuk dalam kategori kumuh menjadi KAMPOH MALASSO (KAMPUNG YANG ASRI) BERCIRI HUMANIS-EKOLOGIS-WISATA BAHARI.
Komentar